By - - 0 Comments
Pada 2023 lalu, Indonesia mendapat predikat “fatherless country” nomor 3 di dunia. Fatherless adalah kondisi di mana anak merasa kehilangan ayah baik secara psikis maupun psikologis.

Psikolog klinis anak dan remaja, Monica Sulistiawati, MPsi, seorang psikolog menyatakan bahwa fatherless bisa berupa kondisi ketika seorang anak masih memiliki ayah namun kehadirannya secara fisik maupun psikologis sangat minim. Melansir Your Law Firm, fatherless juga dapat dikatakan sebagai sindrom yang mengacu pada luka psikologis dan emosional yang dialami perempuan yang tumbuh tanpa kehadiran dan dukungan dari seorang ayah.

Lalu apa dampak fenomena fatherless pada anak? Simak uraiannya berikut ini!

1. Rasa Tidak Aman
Dilansir dari 2 Know My Self, idealnya seorang ayah dapat memberikan perlindungan kepada anaknya. Tanpa perlindungan tersebut, anak akan merasa tidak aman yang meluas dalam berbagai aspek kehidupannya sehingga dia mungkin akan mengalami gangguan kecemasan di kemudian hari.

2. Kehilangan Cinta
Hubungan antara anak perempuan dengan ayahnya menentukan seperti apa hubungan romantis mereka dengan seorang pria nantinya. Anak perempuan tersebut mungkin akan sering jatuh cinta atau cepat merasa terikat dengan pria yang berhubungan dekat dengannya karena pernah merasakan kehilangan peran seorang ayah.

3. Merasa Ditinggalkan atau Ditolak

Melansir Beat Anxiety, ketidakhadiran seorang ayah dalam tumbuh kembang anak dapat menimbulkan perasaan ditinggalkan atau penolakan yang mendalam bagi seorang anak, terutama anak perempuan. Ketidakhadiran tersebut dapat menimbulkan gejolak emosi, dan menyebabkan seorang perempuan mencari validasi dan penerimaan dari orang lain di luar keluarganya.

4. Kurang Mampu Mengambil Keputusan
Anak perempuan yang kekurangan figur seorang ayah seringkali kurang percaya diri dan sulit mengambil keputusan. Tidak adanya bimbingan dan dukungan dari seorang ayah dapat membuat mereka selalu ragu untuk meyakini pilihannya sendiri. Hal ini dapat menghambat pertumbuhan pribadinya dalam kehidupan sosial maupun profesional.

5. Takut Ditinggalkan dan Memercayai Orang Lain
Anak perempuan yang ayahnya jarang hadir untuknya mungkin memiliki rasa takut yang mendalam akan ditinggalkan, sehingga sulit bagi mereka untuk memercayai orang lain, terutama pria. Ketakutan ini dapat menghambat kemampuan mereka untuk sepenuhnya terlibat dalam hubungan romantis dan cenderung sangat berhati-hati dalam membangun hubungan.

6. Butuh Figur Pria Idaman

Ayah berperan sebagai teladan penting bagi anak perempuan mereka, memberikan bimbingan, dukungan, dan menunjukkan kualitas maskulin yang positif. Ketiadaan sosok ayah dapat meninggalkan kekosongan, dan membuat anak perempuan mencari orang lain untuk menjadi figur pria idaman yang dimimpikannya.

7. Rindu Kasih Sayang Ayah

Anak perempuan yang tidak memiliki figur ayah akan sering merasakan rindu yang mendalam pada kasih sayang seorang ayah, yang kemudian menyebabkan kekosongan emosional dan mendambakan cinta dan koneksi yang mereka rindukan.