Psikolog klinis anak dan remaja, Monica Sulistiawati, MPsi, seorang psikolog menyatakan bahwa fatherless bisa berupa kondisi ketika seorang anak masih memiliki ayah namun kehadirannya secara fisik maupun psikologis sangat minim. Melansir Your Law Firm, fatherless juga dapat dikatakan sebagai sindrom yang mengacu pada luka psikologis dan emosional yang dialami perempuan yang tumbuh tanpa kehadiran dan dukungan dari seorang ayah.
Lalu apa dampak fenomena fatherless pada anak? Simak uraiannya berikut ini!
1. Rasa Tidak Aman
2. Kehilangan Cinta
3. Merasa Ditinggalkan atau Ditolak
Melansir Beat Anxiety, ketidakhadiran seorang ayah dalam tumbuh kembang anak dapat menimbulkan perasaan ditinggalkan atau penolakan yang mendalam bagi seorang anak, terutama anak perempuan. Ketidakhadiran tersebut dapat menimbulkan gejolak emosi, dan menyebabkan seorang perempuan mencari validasi dan penerimaan dari orang lain di luar keluarganya.
4. Kurang Mampu Mengambil Keputusan
5. Takut Ditinggalkan dan Memercayai Orang Lain
6. Butuh Figur Pria Idaman
Ayah berperan sebagai teladan penting bagi anak perempuan mereka, memberikan bimbingan, dukungan, dan menunjukkan kualitas maskulin yang positif. Ketiadaan sosok ayah dapat meninggalkan kekosongan, dan membuat anak perempuan mencari orang lain untuk menjadi figur pria idaman yang dimimpikannya.
7. Rindu Kasih Sayang Ayah
Anak perempuan yang tidak memiliki figur ayah akan sering merasakan rindu yang mendalam pada kasih sayang seorang ayah, yang kemudian menyebabkan kekosongan emosional dan mendambakan cinta dan koneksi yang mereka rindukan.
Tinggalkan Balasan