Manfaat buah manggis ternyata juga baik bagi kesehatan tubuh kita dengan berbagai nutrisi yang terkandung di dalamnya. Buah manggis (Garcinia mangostana) sendiri merupakan buah tropis yang eksotis dengan rasa yang sedikit manis dan asam. Manggis berasal dari Asia Tenggara tetapi dapat ditemukan juga di berbagai daerah tropis di seluruh dunia. Buah manggis ini berwarna ungu tua saat sudah matang. Sementara daging bagian dalamnya berair dan berwarna putih cerah. Meskipun manggis mungkin tidak begitu populer dari buah lainnya, namun kamu harus tahu bahwa buah manggis mungkin menawarkan banyak manfaat bagi kesehatan tubuh karena kaya akan nutrisi, serat, dan antioksidan yang unik. Lantas, apa saja manfaatnya? Mengutip dari Healthline, berikut ini sejumlah manfaat buah manggis bagi kesehatan tubuh.
1. Kaya akan antioksidan Ilustrasi antioksidan.
Manfaat buah manggis yang pertama adalah kaya akan antioksidan yang dapat mengatasi radikal bebas. Salah satu nutrisi yang paling penting dari manggis adalah antioksidannya yang unik. Antioksidan sendiri berfungsi menetralkan efek merusak dari molekul yang berpotensi berbahaya atau radikal bebas. Manggis mengandung beberapa nutrisi dengan kapasitas antioksidan seperti vitamin C dan folat. Ada juga senyawa xanthones yang dikenal memiliki sifat antioksidan kuat. Dalam beberapa penelitian, aktivitas antioksidan xanthones telah menghasilkan efek anti-inflamasi, antikanker, anti-penuaan, dan antidiabetes. Hal itu berarti menunjukkan bahwa xanthone memiliki banyak manfaat untuk kesehatan.
2.Memiliki sifat anti-peradangan
\Yang terkandung di dalam buah manggis diketahui dapat mengurangi peradangan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada hewan menunjukkan bahwa xanthone memiliki efek anti-inflamasi dan dapat mengurangi risiko penyakit inflamasi, seperti kanker, penyakit jantung, dan diabetes. Manggis juga kaya akan serat yang dapat membantu mengurangi respons peradangan tubuh pada beberapa penelitian yang dilakukan pada hewan. Namun penelitian lebih lanjut diperlukan untuk lebih memahami bagaimana manggis mempengaruhi peradangan dan perkembangan penyakit pada manusia.
3. Memiliki efek antikanker Penyakit kanker.
Dalam sebuah studi menunjukkan bahwa buah manggis dikaitkan dengan penurunan insiden kanker. Senyawa xanthone yang ada di dalamnya memiliki efek antioksidan dan anti-inflamasi yang dapat membantu melawan perkembangan dan penyebaran sel kanker. Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa xanthone dapat menghambat pertumbuhan sel kanker, termasuk di jaringan payudara, perut dan paru-paru. Senyawa tersebut juga dapat memperlambat perkembangan kanker usus besar dan payudara pada penelitian yang dilakukan pada hewan tikus. Meskipun hasil ini menjanjikan, penelitian yang tidak memadai telah dilakukan pada manusia. Jadi itulah manfaat buah manggis yang ketiga
4. Dapat menurunkan berat badan Ilustrasi berat badan.
alam industri kesehatan dan kebugaran, salah satu klaim manfaat manggis adalah untuk membantu penurunan berat badan. Dalam sebuah penelitian, orang yang melengkapi diet mereka dengan 3,6 atau 9 ons (90, 180, atau 270 ml) jus manggis dalam dua kali sehari cenderung memiliki indeks massa tubuh (BMI) lebih rendah. Penelitian tentang manggis dan obesitas masih terbatas, tetapi para ahli berteori bahwa efek anti-inflamasi buah berperan dalam meningkatkan metabolisme lemak dan mencegah penambahan berat badan.
5. Mendukung kontrol gula darah ilustrasi cek gula darah naik
Senyawa yang terdapat di dalam manggis dapat membantu menjaga kadar gula darah yang sehat, baik itu berdasarkan penelitian tabung maupun penelitian pada hewan. Sebuah studi yang dilakukan pada wanita gemuk ditemukan bahwa mereka yang menerima 400 mg ekstrak manggis tambahan setiap hari mengalami penurunan resistensi insulin yang signifikan yang dimana menjadi salah satu faktor risiko diabetes. Buah ini juga mengandung serat yang baik dan nutrisi sehingga manfaat buah manggis dapat membantu menstabilkan gula darah dan meningkatkan kontrol diabetes. Kombinasi kandungan xanthone dan serat pada manggis dapat membantu menyeimbangkan gula darah. Namun tetap harus dilakukan penelitian lebih lanjut tentang hal tersebut.
Tinggalkan Balasan