By - - 0 Comments

Tahun Baru Imlek tidak bisa dilepaskan dari makanan khas yaitu kue keranjang. Kue yang berbahan dasar tepung ketan ini juga memiliki sebutan Nian Gao artinya “kue tahun.”

Kue keranjang yang menjadi makanan khas Tahun Baru Imlek ini sebagai lambang kemakmuran. Kata ‘nian gao’ yang terdengar seperti ‘semakin tinggi dari tahun ke tahun’. Karena itu kue ini melambangkan peningkatan diri dari tahun ke tahun, baik dalam pekerjaan, bisnis, keluarga dan pendidikan. Jadi masyarakat Tionghoa meyakini bahwa dengan memakan kue keranjang selama periode Tahun Baru Imlek akan membawa keberuntungan.

Kudapan yang memiliki tekstur kenyal dan rasa manis ini juga memiliki makna kekeluargaan. Ini bisa dilihat dari bentuknya yang seperti lingkaran. Bentuk kue keranjang inilah yang menandakan kekeluargaan yang erat dan tak mudah dipisahkan.

Masyarakat Tionghoa meyakini kalau kue bentuk dan rasanya mirip dodol ini diyakini dibuat untuk persembahan licik kepada Dewa Dapur, sosok dewa yang dipercaya bersemayam di setiap rumah.

Setiap penghujung tahun, mitos yang yang beredar di masyarakat Tionghoa menyebut bahwa Dewa Dapur membuat “laporan tahunan” kepada Kaisar Giok. Agar Dewa Dapur tidak berbicara yang menjelek-jelekkan rumah mereka, orang-orang menawarkan kue keranjang sebagai ‘penutup mulut’. Inilah asal usul kenapa kue keranjang disiapkan untuk persembahan sebelum Tahun Baru Imlek.

Sumber lain bagaimana asal usul kue keranjang menjadi makanan khas Tahun Baru Imlek. Dalam sebuah legenda dikisahkan setelah kematian Wu Zixu, seorang jenderal dan politisi kerajaan Wu pada Periode Musim Semi dan Gugur (771-476 SM), Raja Yue, Goujian, menyerang ibu kota Wu. Karena peristiwa itu, tentara dan warga Wu terjebak di kota dan tidak ada makanan. Banyak orang mati kelaparan selama pengepungan.

Masyarat dalam posisi terjepit ingat Wu Zixu pernah berkata: “Jika negara dalam kesulitan dan orang-orang membutuhkan makanan, pergi dan gali tanah di bawah tembok kota sedalam tiga kaki dan dapatkan makanan.”

Para prajurit melaksanakan perintah Wu Zixu dan menemukan bahwa fondasi tembok itu dibangun dengan batu bata khusus yang terbuat dari tepung beras ketan. Makanan ini menyelamatkan banyak orang dari kelaparan. Sejak saat itu, orang membuat kue keranjang setiap tahun untuk memperingati Wu Zixu. Seiring berjalannya waktu, kue keranjang menjadi apa yang sekarang dikenal sebagai kue Tahun Baru Imlek.

 

Editor : Purnama