Sejak kapan Si Kecil mulai belajar? Ada banyak aspek yang secara alami dipelajari Si Kecil ketika ia mulai dikandung, dilahirkan, hingga masa kanak-kanak dan tumbuh besarnya. Dari segi kemampuan berbahasa, misalnya, Si Kecil bahkan mulai mendengarkan suara Moms sejak dalam rahim, dan akan dapat mengenali atau membedakannya setelah lahir.
Setelah lahir, Si Kecil akan terus menerima dan menyimpan informasi baru tentang dunianya, meskipun tidak dapat langsung memahaminya. Seiring periode tumbuh kembangnya, ia pun dapat memahami bahwa lingkungan sekitarnya merespon secara berbeda tergantung pada apa yang ia lakukan. Karena itulah, di usianya, kegiatan bermain yang dilakukannya setiap hari merupakan cara paling efektif bagi Si Kecil untuk belajar. Ini menjadi salah satu manfaat bermain untuk anak.
Dalam ceramah TedX Talk-nya, Profesor Doris Fromberg, Direktur Pendidikan Guru Anak Usia Dini di Universitas Hofstra, menjelaskan mengapa permainan merupakan bagian penting dari proses belajar untuk Si Kecil.
Saat Si Kecil bermain, seringkali seluruh tubuhnya aktif. Berlari, menari, memanjat, bergulir — semua kegiatan ini membantu perkembangan otot dan membantu menyempurnakan keterampilan motorik.
Si Kecil juga membangun otot mental dan emosional mereka saat mereka menciptakan dunia yang kompleks dan imajinatif dalam benak mereka.
Lebih jelasnya, berikut 5 (lima) manfaat bermain untuk anak:
Mengasah kreativitas anak sambil mengembangkan imajinasi
Sederhananya, imajinasi adalah kemampuan untuk menciptakan gambar visual di benak kita, yang memungkinkan kita untuk mengeksplorasi semua gambaran dan ide tanpa dibatasi oleh batas-batas dunia fisik.
Menurut psikolog anak Sally Goddard Blythe, direktur dari Institute for Neuro-Physiological Psychology dan penulis The Genius of Natural Childhood: Secrets of Thriving Children menekankan pentingnya imajinasi di semua bidang perkembangan anak.
Dengan berimajinasi, Si Kecil mulai mengembangkan keterampilan problem-solving, ia dibebaskan untuk berpikir seluas-luasnya, dan jadi bisa memikirkan cara-cara dan pemikiran baru, yang mengembangkan kemampuan berpikir kritisnya dan akan sangat bermanfaat bagi Si Kecil sepanjang hidupya.
Mengembangkan ketangkasan
Ketangkasan berkaitan dengan perkembangan fisik Si Kecil. Dengan memfasilitasi kegiatan bermain Si Kecil, Moms membantunya membangun otot-otot tubuhnya. Baik itu otot-otot kecil di tangan dan jarinya – memegang, mengangkat, dan memindahkan benda; hingga otot-otot yang lebih besar – menjaga keseimbangan tubuh, berlari, melompat, dan lain sebagainya.
Otot-otot Si Kecil berkembang selama tahun-tahun pra sekolah dan awal sekolah dasar. Jika Si Kecil tidak bermain dengan kegiatan yang menstimulasi penggunaan otot-otot ini, perkembangan mereka tidak akan optimal.
Mengembangkan kekuatan dan keterampilan fisik
Berbeda dengan hiburan pasif, bermain membangun tubuh yang aktif dan sehat. Permainan yang melibatkan aktivitas fisik, meskipun tidak terstruktur, bahkan menjadi salah satu strategi penting dalam mencegah epidemi obesitas pada anak.
Mengembangkan keterampilan kognitif
Kegiatan bermain, bahkan yang tidak terstruktur, memungkinkan Si Kecil memperoleh kemampuan kognitif dengan belajar cara yang benar atau salah untuk melakukan sesuatu, melatih kemampuan fisik untuk membantu mengeksplorasi tantangan dan batasan, dan mengembangkan kemampuan linguistik mereka melalui interaksi sosial dengan orang-orang di sekitarnya, seperti dijelaskan oleh Vilma Williams, manajer senior untuk Departemen Multilingual dan Program Khusus di Council for Professional Recognition dan pakar pendidikan anak usia dini.
Membantu membangun keterampilan emosional
Kegiatan bermain dan memiliki waktu bebas yang memberi kesempatan interaksi antara Si Kecil dan teman-temannya atau orang dewasa lain di sekitarnya, adalah komponen penting dari pembelajaran sosial-emosional.
Ternyata membiarkan Si Kecil bermain sangat banyak manfaatnya untuk tumbuh kembang Si Kecil ya, Moms? Tinggal bagaimana caranya agar kita sebagai orang tua dapat mengakomodir kebutuhan bermain Si Kecil.
Tak hanya dengan mencarikannya kesempatan bertemu teman-teman baru, tapi juga dengan mencari tahu aktivitas-aktivitas yang sudah dirancang sedemikian rupa oleh para ahli, sehingga sesuai dengan tahapan tumbuh kembang Si Kecil.
Tinggalkan Balasan