Pernahkah Anda merasakan nyeri menusuk di bagian belakang rahang saat usia mulai menginjak 20-an?
Bisa jadi, itu adalah tanda gigi bungsu Anda mulai tumbuh. Proses erupsi gigi ini sering kali disertai rasa nyeri, terutama pada gigi bungsu bagian bawah.
Mengutip dari laman Health, gigi bungsu adalah sebutan untuk molar ketiga yang terletak di bagian paling belakang rahang, baik atas maupun bawah. Gigi ini biasanya mulai tumbuh pada usia remaja akhir atau dewasa muda, sekitar usia 17 hingga 25 tahun.
Gigi bungsu merupakan gigi terakhir yang muncul dan sering kali dikenal dengan nama “gigi geraham ketiga” atau wisdom teeth dalam bahasa Inggris.
Pada sebagian orang, gigi bungsu tumbuh dengan normal dan dapat berfungsi seperti gigi lainnya, namun pada banyak kasus, gigi bungsu mengalami masalah saat tumbuh, seperti terimpaksi atau tumbuh miring, yang dapat menyebabkan rasa sakit atau komplikasi lainnya.
Penyebab rasa nyeri saat gigi bungsu tumbuh
1. Impaksi gigi dan terbentuknya operkulum
Melansir dari College of Dental Medicine, salah satu penyebab utama nyeri pada gigi bungsu adalah impaksi, yaitu kondisi di mana gigi tidak dapat tumbuh sepenuhnya karena keterbatasan ruang di rahang.
Gigi yang terimpaksi sering kali hanya muncul sebagian, meninggalkan lipatan gusi yang disebut operkulum.
Lipatan ini dapat menjadi tempat penumpukan sisa makanan dan bakteri, yang berpotensi menyebabkan peradangan dan infeksi pada jaringan sekitar gigi bungsu .
2. Perikoronitis, peradangan pada gusi sekitar gigi bungsu
Perikoronitis adalah peradangan pada jaringan gusi yang menutupi sebagian gigi bungsu yang baru tumbuh. Kondisi ini sering terjadi pada gigi bungsu yang terimpaksi atau hanya tumbuh sebagian.
Menurut Cleveland Clinic, gejala perikoronitis meliputi nyeri hebat di sekitar gigi belakang, kemerahan dan pembengkakan gusi, serta keluarnya nanah.
Jika tidak ditangani, perikoronitis dapat berkembang menjadi infeksi yang lebih serius.
3. Faktor risiko yang meningkatkan nyeri gigi bungsu
Mengutip dari Clove Dental, beberapa faktor dapat meningkatkan risiko terjadinya nyeri pada gigi bungsu, antara lain:
- Kebersihan mulut yang buruk:
Keterbatasan akses untuk membersihkan area sekitar gigi bungsu yang terimpaksi dapat menyebabkan penumpukan plak dan bakteri, meningkatkan risiko peradangan.
- Kepadatan gigi:
Kepadatan gigi yang tinggi dapat membatasi ruang bagi gigi bungsu untuk tumbuh dengan benar, meningkatkan kemungkinan impaksi.
- Usia:
Gigi bungsu biasanya mulai tumbuh pada usia 17 hingga 21 tahun, periode di mana individu mungkin mengalami perubahan hormonal dan stres yang dapat mempengaruhi kesehatan mulut.
- Kebiasaan merokok:
Merokok dapat mengurangi aliran darah ke gusi, memperlambat proses penyembuhan, dan meningkatkan risiko infeksi.
4. Penanganan dan pencegahan
Untuk mengurangi nyeri dan mencegah komplikasi, beberapa langkah yang dapat diambil meliputi:
- Konsultasi dengan gokter gigi:
Pemeriksaan rutin dapat membantu mendeteksi masalah sejak dini dan menentukan apakah pencabutan gigi bungsu diperlukan.
- Perawatan kebersihan mulut yang baik:
Menjaga kebersihan gigi dan gusi dengan menyikat gigi secara teratur dan menggunakan benang gigi dapat membantu mencegah penumpukan plak dan bakteri.
- Penggunaan obat kumur antiseptik:
Obat kumur yang mengandung antiseptik dapat membantu mengurangi jumlah bakteri di mulut dan mencegah infeksi.
- Pencabutan gigi bungsu:
Jika gigi bungsu terimpaksi atau menyebabkan masalah berulang, dokter gigi mungkin menyarankan pencabutan untuk mencegah komplikasi lebih lanjut
Tinggalkan Balasan