Indonesia memiliki beragam jenis kue tradisional. Salah satu kue yang banyak dikenal masyarakat di Tanah Air yakni kue wajik.
Kue tradisional ini memiliki tekstur yang lembek dan biasa disajikan dengan berbagai varian warna, mulai dari merah, hijau, hingga coklat.
Nama kue wajik diambil dari bentuknya yang berupa jajaran genjang atau belah ketupat, dimana oleh orang Jawa biasa disebut dengan bentuk wajik.
Bahan yang harus ada dalam setiap pembuatan kue wajik antara lain beras ketan dan santan. Beras ketan baik dikonsumsi karena mengandung karbohidrat yang mampu memberikan energi bagi tubuh. Sementara santan juga mengandung banyak minyak nabati yang diperlukan tubuh.
Untuk pemanis, bahan yang kerap digunakan adalah gula merah. Berdasarkan jumlah gula yang dapat diproses oleh pankreas, gula merah terbilang lebih sehat daripada jenis gula lain.
Selain itu,daun pandan juga kerap ditambahkan sebagai pemberi aroma dan pewarna alami wajik.
Dengan segala kelebihan itu, kue wajik cocok juga sebagai kudapan awal saat berbuka puasa
Tidak hanya memiliki rasa yang manis, kue wajik juga memiliki makna yang mendalam. Kue ini banyak dibuat untuk acara-acara khusus, seperti pernikahan. Teksturnya yang lengket melambangkan harapan agar pengantin selalu bersama dan lengket hingga kakek nenek.
Kue wajik juga mengandung pesan agar pengantin selalu sabar dalam membangun dan mengarungi bahtera rumah tangga. Dengan demikian, mereka bisa mendapatkan hasil akhir yang manis.
Kini, kue wajik sudah banyak dijual di pasar maupun toko-toko makanan. Kemasan yang digunakan kue tradisional ini pun bervariasi, mulai dari daun pisang, daun kelapa, kertas minyak, plastik, dan mika.
Tinggalkan Balasan