By - - 0 Comments

Program ini diluncurkan di Kelurahan Tanjung Mas sebagai pilot project, percontohan, pada 8 November 2021 lalu.

Demikian diungkapkan Wakil Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu saat menjadi pembicara dalam webinar bertajuk “Cegah Stunting untuk Generasi Emas Indonesia” yang diadakan oleh Tribun Network, Kamis (17/3/2022).

Webinar yang dimoderatori oleh Pemimpin Redaksi (Pemred) Tribun Jateng, Erwin Ardian ini juga menghadirkan Presiden Ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri, sebagai pembicara kunci.

Menu makanan yang diberikan untuk mencegah stunting, menurut Mbak Ita–sapaan Hevearita Gunaryanti Rahayu– berdasarkan resep masakan sehat dari Megawati Soekarnoputri.

“Sebanyak 79 anak stunting di Tanjung Mas, setiap hari (selama tiga bulan) kami intervensi dari anggaran yang disetujui wali kota. Kader (pendampingnya) dari Tim Penggerak PKK dan KB, dibiayai BKKBN. Jadi ini suatu kolaborasi,” terang dia.

Ita menambahkan, setelah evaluasi, dari 79 anak tersebut sudah ada 14 yang lulus stunting atau kembali normal.

“Pemberian makanan bergizi dengan menu murah dan sederhana dari buku itu dilakukan tiap hari. Ibunya ada juga yang anemia dan KEK (Kekurangan Energi Kronis). Dari 16 ibu yang kena anemia dan KEK, juga lulus bisa sehat sebanyak 8 orang,” kata dia.

Ia menyimpulkan, pemberian makanan bergizi efektif untuk menangani stunting.

“Dan seperti kata Bu Mega, (masakannya) tidak usah pakai minyak goreng, direbus, dikukus, dipanggang, ada juga yang pepes, alhamdulillah kami bisa melakukan intervensi ini dan hasilnya menggembirakan. Ini jadi acuan Pemkot semarang,” ungkap Ita.

Pada 2022 ini, lanjut Ita, ada sebanyak 1.376 anak yang akan diintervensi program ini.

Mulai Maret sampai April, mereka akan diberi makanan-makanan bergizi berdasarkan buku resep Megawati.

“Dan nanti juga ada sekolah ibu-balita stunting. Kemudian setelah nanti dua bulan ada demo atau tutorial mengenai menu resep dari Ibu Megawati dan pemberian tambahan bibit tanaman,” jelas dia.

Ita menjelaskan, para ibu akan diajari bercocok tanam di rumah dan diberi bibit sayuran seperti cabai, tomat, dan terong.

“Mereka bisa tanam di rumah dan jadi pemenuhan gizi bagi anak atau ibu hamil yang menderita anemia maupun KEK,” ungkap Ita.

Pada saat menyusun buku resep yang idenya dari Megawati, kata Ita, pihaknya memang mendapat arahan dari Ketua Umum PDI Perjuangan tersebut.

“Ibu memberi arahan, kalau cuma bawa buku tebal seperti itu tanpa praktik, tanpa diimplementasikan ya percuma. Akhirnya kami berkomunikasi dengan Ibu menteri (Bintang Puspayoga, Menteri PPPA) dan Pak Hasto (Kepala BKKBN) untuk melakukan intervensi (asupan makanan untuk anak stunting) sebagai program percontohan,” tandas dia.