By - - 0 Comments

Buku ini salah satu buku self improvement dari Psikologi Corner karya Rofi Ali Majid. Buku ini sangat ringan untuk dibaca, bahasa yang digunakan merupakan bahasa populer yang mana bisa dipahami oleh banyak kalangan secara mudah.

Ada satu kutipan yang melekat, ” Pas-pasan adalah gaya hidup, sementara miskin adalah kondisi hidup” -hal 19.

Buku ini  lebih berisi mengenai argumen dan pemikiran dari penulis mengenai hidup pas pasan. Yang tentu saja dihubungkan dengan beberapa  teori dari psikolog maupun filsuf dan juga contoh yang sangat dekat dengan pembaca. Dalam buku ini kita diajak untuk mengulik awal mula hasrat manusia untuk memiliki. Ternyata banyak terdapat konsep konsep yang berhubungan dengan hidup sederhana, seperti hubungan pria dan wanita, konsep uang, konsep modal yang tak bisa lepas dari kehidupan.

Buku ini mengingatkan pembaca untuk tidak berambisi pada materi. Filosofi Lagom yang dipaparkan juga akan menampar pembaca yang selalu menginginkan untuk memiliki barang lebih. Sesuai dengan judulnya, buku ini mengajak pembaca untuk berdamai dengan hidup pas-pasan, seni hidup  sederhana namun bahagia.

Buku Self Improvement merupakan buku yang banyak dicari pecinta buku. Buku non fiksi yang akan menambah banyak insight untuk pembaca, ditulis dengan tidak bertele tele dan diharapkan dapat mudah dimengerti.

Bagi pembaca pemula yang mencari buku self improvement ringan dan ngga butuh banyak effort untuk mikir,  buku ini cocok untuk dipilih.

 

Sinopsis :

Mulanya kita akan diajak untuk memahami keberadaan diri kita sebagai manusia yang ada di dunia. Perubahan demi perubahan kebudayaan manusia di tiap masanya, hingga kondisinya menjadi seperti sekarang ini : apapun dapat diukur dengan uang dan orang orang berlomba untuk memiliki harta yang lebih banyak.

Lepas dari masalah tersebut, kita akan mencari tahu mengenai awal mula hasrat manusia untuk memiliki. Kenapa manusia suka memiliki benda benda dan berlomba-lomba mendapatkannya? Kita akan membicarakan hubungan pria dengan wanita, konsep uang, dan konsep modal yang tak bisa lepas dari kehidupan. Semuanya akan bermuara pada besarnya hasrat kita untuk memiliki banyak harta. Nah pada akhirnya nanti kita akan mengetahui bahwa sebenar-benar dan sebahagia-bahagianya hidup adalah hidup dengan gaya pas-pasan.

Purnama Wuland (Mahasiswa Magang)