By - - 0 Comments
 Kawan Puan, tak hanya orang dewasa, stres juga bisa dialami anak-anak. Penyebabnya stres pada anak ini beragam, salah satunya bisa dari banyaknya kegiatan yang dilakukan sehari-hari. Memang, mengikuti banyak kegiatan bisa menjadi ajang untuk mengasah keterampilan anak. Namun jika sudah berlebihan, anak bisa mengalami stres yang efeknya akan memengaruhi tumbuh kembangnya. Oleh karena itu, kita sebagai orang tua perlu tahu berbagai tanda anak mengalami stres agar bisa segera menemukan cara mengatasinya.
Dikutip dari Your Tango via PARAPUAN, berikut berbagai tanda stres pada anak yang wajib diwaspadai orang tua, apa saja?
1. Tidak Punya Waktu Bermain Bermain merupakan kegiatan yang juga baik bagi tumbuh kembang anak, tak terkecuali untuk kecerdasan emosionalnya. Kalau mereka hampir tak punya waktu bermain dengan teman-temannya karena padatnya jadwal les ini-itu, hati-hati karena mereka bisa stres. Segera periksa kembali jadwal anak dan kurangi aktivitas mereka di luar sekolah supaya tidak stres.
2. Anak Kewalahan Mengikuti Jadwal Tanda terakhir anak-anak stres karena terlalu banyak kegiatan, yaitu mereka mulai kewalahan mengikuti jadwal. Anak-anak seolah sedang dikejar waktu untuk bisa ikut kegiatan tepat sesuai jadwal yang ditentukan. Tidak baik jika mereka selalu berkegiatan sampai kehilangan waktunya bersama keluarga dan teman-teman.
3. Anak Tidak Bisa Santai di Akhir Pekan Tanda pertama anak kebanyakan kegiatan dan memungkinkan mereka merasakan stres adalah, jika mereka tidak bisa santai di akhir pekan. Seperti orang dewasa yang butuh healing di akhir pekan, anak-anak pun memerlukan jeda sejenak. Jangan sampai setelah sekolah dan les enam hari penuh, mereka masih punya jadwal kegiatan lain di hari minggunya. Anak-anak harus memiliki jadwal istirahat yang cukup, terutama untuk aktivitas di luar sekolah.
4. Kamu dan Anak Tidak Makan Malam di Rumah Tanda kedua, yaitu ketika anak hampir tidak pernah makan di rumah, bahkan untuk makan malam bersama keluarga. Kamu lebih sering mengajak anak makan di jalan, yaitu saat berpindah dari aktivitas satu ke yang lain. Ini karena agenda anak terlalu banyak, sampai-sampai tidak sempat pulang ke rumah terlebih dulu sebelum lanjut berkegiatan.
5. Anak Mengerjakan PR di Mobil Anak mengerjakan pekerjaan rumah (PR) mereka di mobil? Biasanya, hal ini disebabkan karena belum sempat pulang ke rumah sebelum kegiatannya selesai. Pulang sekolah harus berangkat les matematika, lanjut les biola, lalu pulang malam langsung tidur. Wajar saja jika pekerjaan rumah tidak dikerjakan di rumah, karena memang tidak akan sempat. Ketahuilah Kawan Puan, aktivitas yang terlalu padat pada anak bisa berdampak buruk bagi perkembangan emosional mereka, lo.
6. Tidak Punya Waktu ‘Tidak Melakukan Apa-Apa’ Orang tua perlu waspada kalau anak-anak seolah tidak punya waktu untuk tidak melakukan apa-apa. Bicaralah pada anak tentang kegiatan-kegiatan yang mereka jalani, dan seleksi yang paling penting saja. Biarkan mereka merasakan waktu luang, saat untuk bersantai, dan merenungkan minatnya sendiri.
7. Anak Menunjukkan Tanda Kelelahan Umumnya, anak-anak memang mempunyai banyak minat dan bisa jadi mereka sendiri yang senang dengan berbagai kegiatan yang dijalani. Akan tetapi, jelaskan pula pada anak bahwa mereka bisa menyeleksinya dan tak harus ikut banyak kegiatan sekaligus. Adakalanya mereka kelelahan, terlihat lesu, tenaga seperti terkuras, bahkan merasa sedih. Kalau sudah begitu, orang tua perlu waspada karena anak-anak bisa jadi sedang stres. Kawan Puan, itulah berbagai tanda anak stres karena terlalu banyak kegiatan yang perlu diwaspadai orang tua. Jika salah satu tanda di atas terlihat pada si kecil, baiknya kamu dan pasangan segera melonggarkan jadwal kegiatan mereka ya.